TEORI DAN PERILAKU EKONOMI
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Salah satu masalah yang paling
populer dewasa ini adalah masalah kepemimpinan. Pentingnya manajemen merupakan
salah satu alat dalam kehidupan suatu organisasi, terutama dalam bidang
kehidupan manusia selalu mendapat perhatian khusus. Dalam hal ini selalu
dititik beratkan kepada pimpinan. Pimpinanlah yang merupakan motor penggerak
dari sesuatu usaha atau kegiatan. Pimpinan tersebut harus mampu melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen, terutama dalam pengambilan keputusan dan
kebijaksanaan yang dapat mempermudah pencapaian tujuan dari organisasi itu
secara efektif dan efisien.
Bertitik
tolak dari hal-hal tersebut, maka berhasil tidaknya suatu usaha pencapaian
tujuan yang telah ditentukan itu sebagian besar akan ditentukan oleh kemampuan
pimpinan yang memegang peranan penting dalam rangka menggerakkan orang-orang
bawahannya, Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skill) yang baik dan efektif
sangat penting untuk membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam
perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan. Dengan demikian,
keterampilan kepemimpinan diperlukan untuk memaksimalkan efisiensi dan mencapai
tujuan organisasi.
Sebuah
organisasi hanya akan berkembang dan maju apabila cepat tanggap terhadap
perubahan yang pasti akan terjadi. Pemimpin masa kini dan masa depan dituntut
untuk tidak sekedar bersikap luwes dan beradaptasi dengan lingkungan yang
bergerak sangat dinamis, akan tetapi juga mampu mengantisipasi berbagai bentuk
perubahan dan secara proaktif menyusun berbagai program perubahan yang
diperlukan.
Semua
orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang mereka miliki
antara satu dengan yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk membentuk
suatu organisasi. Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah untuk bekerja
sama dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.
Dalam
setiap organisasi harus memiliki pemipin agar berjalan dengan baik. Tanpa
adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua
elemen dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin tidak
begitu saja dipiliih dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus
dimiliki olehnya. Segenap kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi
pertimbangan yang sangat urgen diperhatikan.
Beragam
kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan pandangan
mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang. Maka
tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung
jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia
memiliki cara dan strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya. Maka
penyusun mencoba menguraikan materi kepemimpinan dalam makalah ini.
B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
rumusan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
yakni:
1. Apa yang
dimaksud dengan kepemimpinan?
2. Apa fungsi
kepemimpinan?
3. Bagaimana
tanda-tanda pemimpin yang efektif?
4. Apa faktor
yang membangun kepemimpinan?
5. Apa
asas-asas kepemimpinan?
6. Bagaimana
tipe-tipe kepemimpinan?
C.TUJUAN PENULISAN
Bertitik
tolak pada latar belakang dan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan
makalah ini yaitu:
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan kepemimpinan
2. Untuk
mengetahui fungsi kepemimpinan
3. Untuk
mengetahui tanda-tanda pemimpin yang efektif
4. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang membangun suatu kepemimpinan
5. Untuk
mengetahui asas-asas kepemimpinan.
6. Untuk
mengetahui bagaimana tipe-tipe kepemimpinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Kepemimpinan
Pemimpin adalah orang yang
tugasnya memimpin, sedang kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus
dimiliki seorang pemimpin. Maka kepemimpinan adalah kekuasaan untuk memengaruhi
seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu.
Kepemimpinan
menurut beberapa ahli:
a.
Miftah Thoha, menjelaskan kepemimpinan adalah kegiatan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku
manusia, baik perseorangan maupun kelompok.
b.
Hadari, memandang kepemimpinan dari dua konteks,
struktural dan nonstruktural. Dalam konteks struktural kepemimpinan
diartika sebagai proses pemberian motivasi agar orang-orang yang dipimpin
melakukan kegiatan dan pekerjaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Adapun dalam konteks nonstruktural kepemimpinan dapat diartikan sebgai proses
memengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengerahkan semua fasilitas
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
c.
Tanembaum dan Massarik menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah suatu proses atau fungsi sebagai suatu peran yang
memerintah.[1]
d.
Harold Kontz menyatakan bahwa kepemimpinan adalah
pengaruh, seni atau proses memengaruhi orang sehingga mereka akan berusaha
mencapai tujuan kelompok dengan kemauan dan antusias.
e.
Robbins (2003:314) memberikan definisi kepemimpinan
sebagai kemampuan mempengaruhi suatu kelompok menuju pada pencapaian tujuan.
Sumber dari pengaruh mungkin bersifat formal, seperti yang di berikan pada
jabatan manajerial dalam organisasi.
Maka
dari beberapa defenisi yang disampaikan diatas dapat kita pahami bahwa
kepemimpian merupakan usaha untuk memengaruhi orang dengan memberikan motivasi
dan arahan agar bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama.
B.Fungsi
Kepemimpinan
Fungsi – fungsi kepemimpinan adalah
sebagai berikut:
a.
Fungsi Perencanaan
Seorang
pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi
diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
b.
Fungsi memandang ke depan
Seorang
pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa
yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan
jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat
berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang
merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi
baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi
hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.
c.
Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan
kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin
tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini,
seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata,
maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin
sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu
tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
d.
Fungsi Pengawasan
Fungsi
pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan
pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat
segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali
berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .
e.
Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan
keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab
itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan
ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan.
Keputusan
– keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya
menyangkut perhitungan – perhitungan secara teknis agar diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang
akan diambil keputusannya.
f. Fungsi memberi motivasi
Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian
terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati,
mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik
terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran,
hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab
mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh
pemimpinnya.[2]
C.Kepemimpinan yang efektif
Menurut Locke, et al, 1991kepemimpinan
didefinisikan sebagai suatuproses yang menyebabkan orang lain melakukan
tindakan untuk mencapai tujuan bersama.Berdasarkan definisi ini terdapat tiga
elemen dalam kepemimpinan yaitu:
a. Kepemimpinan adalah konsep hubungan. Keberadaan
kepemimpinan hanya dalam hubungan dengan pihak lain yang disebut pengikut.
b. Kepemimpinan adalah sebuah proses. Dalam
memimpin, pemimpin harus mengerjakan sesuatu.
c. Kepemimpinan membutuhkan penyebab untuk
bertindak. Pemimpin menyebabkan pengikutnya untuk bertindak dengan berbagai
cara seperti menggunakan otoritas kekuasaannya, restrukturisasi organisasi, dan
lain-lain.
Dalam model
kepemimpinan Locke, etal, 1991, terlihat bahwa faktor yang harus dimiliki
oleh pemimpin adalah alasan dan sifatsifat/ motives dan traits serta
knowledge, skills, dan ability/KSAs yang diperlukan untuk
membangun visi dan mengimplementasi visi. Disini pendekatan yang digunakan
Locke adalah pendekatan sifat. Yukl (1989) menyatakan bahwa dalam kepemimpinan
juga terdapat pendekatan kekuasaan, perilaku, dan situasional selain pendekatan
sifat.
Sedangkan menurut Yukl (1989)
kepemimpinan didefinisikan dalam terminologi sifat-sifat/traits individual,
perilaku pemimpin, pola interaksi, peran hubungan, persepsi bawahan, pengaruh
lebih pada bawahan, pengaruh pada tujuan tugas, pengaruh pada budaya
organisasi.[3]
Kepemimpinan
berlangsung dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kepemimpinan sebagai
suatu proses dapat berlangsung di dalam dan di luar suatu organisasi.
Kepemimpinan yang efektif merupakan proses yang dinamis, karena berlangsung di
lingkungan suatu organisasi sebagai sistem kerjasama sejumlah manusia untuk
mencapai tujuan tertentu, yang bersifat dinamis pula.
7 Tanda
Pemimpin Sukses
Semua orang mungkin saja bisa menjadi
pemimpin, tapi tak semuanya bisa menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa
tanda yang bisa dilihat apakah seseorang bisa menjadi pemimpin yang baik dan
amanah.
Seorang
pemimpin tentu saja memikul tanggung jawab yang berat. Jika ia gagal
menjadi seorang pemimpin yang baik, maka dampaknya bisa menjadi sangat buruk
bagi orang-orang yang dipimpinnya. Jika ia tidak mampu memimpin, tentu saja hal
ini akan berdampak pada kemajuan dan kelanggengan sebuah perusahaan.
Karena
itulah, sebuah gaya kepemimpinan yang tepat sangat perlu dimiliki oleh seorang
atasan. Berikut beberapa tanda atau ciri pemimpin yang baik dan sukses, seperti
diungkapkan oleh Rebecca Hourston, Director of Programs Aspire, sebuah
perusahaan di bidang penelitian, seperti dikutip dari Womensmedia.
Tanda pemimpin yang sukses:
a.
Berani dan penuh percaya diri
Agar
seorang atasan memiliki cahaya yang terang, ia harus memiliki keberanian untuk
melakukan sebuah tantangan besar. Saat akan mengambil sebuah tantangan, seorang
pemimpin harus berani mengambil risiko dan harus terus berjalan, tak peduli
yang dikatakan orang lain. Di sini karakter yang kuat sangat diperlukan oleh
seorang pemimpin. Ia harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa apa
yang akan dilakukannya ialah sesuatu yang benar dan akan mendatangkan sebuah
keuntungan bagi perusahaan. Inti dari gaya kepemimpinan ini ialah, jangan
pernah takut mengambil risiko dan jangan pernah takut melakukan kesalahan.
Untuk
memunculkan sifat ini, sebaiknya atasan melakukan evaluasi, hal penting dan
menantang apa yang bisa dilakukannya. Selain itu, setiap hari selama satu
minggu, buatlah tiga sampai lima hal tentang gaya kepemimpinan yang efektif
jika diterapkan, kemudian terapkan gaya tersebut pada minggu berikutnya.
b.
Mempertajam kekuatan
Seorang
ahli di bidang emotional intelligence, Daniel Goleman, melakukan
penelitian terhadap gaya kepemimpinan di 500 perusahaan dan menemukan beberapa
tipe kepemimpinan yang menonjol, misalnya melihat jauh ke depan (visionary),
demokratis, dan senang melatih. Nah, carilah keahlian atau kekuatan Anda dan
jadikan hal tersebut sebagai gaya kepemimpinan Anda. Gaya kepemimpinan tersebut
nantinya bisa menjadi ciri khas Anda. Gaya tersebut juga akan menjadi
kekuatan yang akan mengantarkan Anda pada kesuksesan di dunia karier.
c.
Padukan beberapa gaya kepemimpinan
Meski
memiliki ciri khas gaya kepemimpinan, sebaiknya seorang pemimpin
juga bisa memadukan beberapa gaya kepemimpinan sekaligus dalam dirinya. Dalam penelitiannya,
Goleman juga menegaskan bahwa para
pemimpin yang sukses umumnya memadukan beberapa gaya.
kepemimpinan pada dirinya karena satu gaya saja tidak
pernah cukup mengatasi masalah yang banyak.
Jika
misalnya seorang atasan pria harus banyak berinteraksi dengan karyawan yang
kebanyakan perempuan atau sebaliknya, gunakan pendekatan dengan gaya
kepemimpinan yang lembut dan penuh perhatian. Tapi di saat tertentu, gunakan
gaya kepemimpinan maskulin yang tegas.
Untuk
bisa memadukan beberapa gaya kepemimpinan dengan tepat, identifikasi wilayah
dan karyawan yang ada di bawah atasan, kemudian carilah gaya kepemimpinan yang
tepat untuk dipadukan dengan gaya kepemimpinan yang menjadi ciri
khasnya.Setelah itu, lihat hasilnya dan lakukan evaluasi jika hasilnya belum
maksimal.
d.
Ciptakan tujuan
Untuk
menjadi seorang pemimpin yang baik, seseorang harus bisa mengomunikasikan
tujuan, visi, dan misi yang ingin dicapai oleh timnya. Dengan mengomunikasikan,
ini akan membuat bawahan merasa terpacu untuk mencapai target, dan atasan sang
pemimpin juga bisa melihat bahwa pemimpin ini bisa membimbing anak buahnya.
Untuk
bisa menemukan tujuan dan visi yang tepat, pelajarilah semua hal yang terjadi
di luar perusahaan. Setelah itu, tentukan tujuan, bangun kerja tim, dan
gerakkan mereka semua untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
e.
Pemberi semangat
Pemimpin
yang terbaik adalah manusia karena manusia bisa memberikan semangat dan mampu
memotivasi karyawannya. Pemimpin haruslah bisa menempatkan dirinya sebagai
seorang motivator saat karyawannya menemui halangan.Seorang pemimpin harus bisa
melihat potensi setiap karyawannya hingga tiap karyawan bisa memberikan yang
terbaik bagi perusahaan. Karena itulah, seorang pemimpin yang baik seharusnya
selalu bertanya pada dirinya sendiri, ”apa yang bisa saya berikan pada tim saya
hari ini?”
f.
Seimbang
Setiap
pemimpin harus bisa mengukur risiko yang dihadapinya. Selain itu, ciptakan
waktu yang tepat untuk menikmati hidup di luar pekerjaan.
g.
Menjadi diri sendiri
Tak
ada yang lebih baik selain menjadi diri sendiri. Karena itulah, jadilah
pemimpin yang sesuai dengan kepribadian Anda, jangan berusaha untuk menjadi
orang lain yang bukan diri Anda.[4]
D.Faktor yang membangun kepemimpinan
Pemimpin
memiliki tugas menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompok.
Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai.
Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi
keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin
tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas
yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam
proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau
menguasai pikiran-pikiran, perasaan perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian sutu
tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan
tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya
sebagai seorang pemimpin. Disamping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama
yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat
bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan
gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepemimpinan diantaranya:
a.
Kecerdasan
Seorang
pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya.
b.
Kematangan dan keluasan sosial(Social
manutary and breadth)
Seorang
pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki
aktivitas dan pandangan yang ckup matang
c.
Motivasi dalam dan dorongan
prestasi(Inner motivation and achievement drives)
Dalam diri seorang
pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan
d.
Hubungan manusiawi
Pemimpin
harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam
suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling
mempengaruhi.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan
pemimpin
a. Moril
Moril adalah keadaan jiwa
dan emosi seseorang yang mempengaruhi kemauan untuk melaksanakan tugas dan akan
mempengaruhi hasil pelaksanaan tugas perorangan maupun organisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi moril adalah kepemimpinan atasan. kepercayaan
dan keyakinan akan kebenaran. penghargaan atas penyelesaian tugas. solidaritas
dan kebanggaan organisasi. pendidikan dan latihan. kesejahteraan dan rekreasi.
kesempatan untuk mengembangkan bakat.
b. Disiplin
Disiplin adalah ketaatan tanpa
ragu-ragu dan tulus ikhlas terhadap perintah atau
petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku. Disiplin yang
terbaik adalah
disiplin yang didasarkan oleh disiplin pribadi. Cara-cara untuk memelihara dan
meningkat disiplin : Menetapkan peraturan kedinasan secara jelas dan tegas. Menentukan
tingkat dan ukuran kemampuan. Bersikap loyal. Menciptakan kegiatan atas dasar
persaingan yang sehat. Menyelenggarakan komunikasi secara terbuka.
Menghilangkan hal-hal yang dapat membuat bawahan tersinggung, kecewa dan
frustasi. Menganalisa peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku agar tetap
mutakhir dan menghapus yang sudah tidak sesuai lagi. Melaksanakan reward and
punishment.
c.
Jiwa korsa
jiwa korsa adalah
loyalitas, kebanggan dan antusiasme yang tertanam pada anggota termasuk
pimpinannya terhadap organisasinya. Dalam suatu organisasi yang mempunyai jiwa
korsa yang tinggi, rasa ketidakpuasan bawahan dapat dipadamkan oleh semangat
organisasi. Ciri jiwa korsa yang baik adalah : Antusiasme dan rasa kebanggan
segenap anggota terhadap organisasinya. Reputasi yang baik terhadap organisasi
lain. Semangat persaingan secara sehat dan bermutu. Adanya kemauan anggota
untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
E.Asas-asas kepemimpinan
Sebagai
kata lain asas-asas kepemimpinan adalah landasan dalam kepemimpinan yang
menjadi acuan dalam menjalankan sebuah kepemimpinan:
a.
Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
b.
Member suri tauladan
c.
Ikut bergiat menggugah semangat bawahan
d.
Mempengaruhi dan member semangat
e.
Waspada
f.
Tingkah laku sederhana dan tidak boros
g.
Loyal
h.
Sabar, efektif dan efisien
i.
Keberanian
F.Tipe-tipe
kepemimpinan
Dalam
berorganisasi tentu kita mempunyai seorang pemimpin, dan tentunya mempunyai
cara kepemimpinan yang khas. Berikut tipe-tipe kepemimpinan tersebut:
a.
Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan
karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa
untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar
jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik
dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan
yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa.
Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan
teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan
pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
b.
Tipe Kepemimpinan
Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan
paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan
sifat-sifat sebagai berikut:
1.
Mereka menganggap bawahannya sebagai
manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan
2.
Mereka bersikap
terlalu melindungi
3.
Mereka jarang memberikan kesempatan kepada
bawahan untuk mengambil keputusan sendiri
4.
Mereka hampir tidak pernah memberikan
kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif
5.
Mereka memberikan atau hampir tidak pernah
memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi
dan daya kreativitas mereka sendiri
6.
Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan
tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan
paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat
sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai
kasih sayang yang berlebih lebihan.
c.
Tipe
Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan
otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah:
1.
Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter,
kaku dan seringkali kurang bijaksana
2.
Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan
3.
Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan
tanda-tanda kebesaran yang berlebihan
4.
Menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya
5.
Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya
6.
Komunikasi hanya berlangsung searah.
d.
Tipe Kepemimpinan Otokratis
(Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratisme miliki ciri-ciri antara lain:
1.
Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi
2.
Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal
3.
Berambisi untuk merajai situasi
4.
Setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri
5.
Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan
tindakan yang akan dilakukan
6.
Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas
pertimbangan pribadi
7.
Adanya sikap eksklusivisme
8.
Selalu ingin berkuasa secara absolute
9.
Sikap dan prinsipnya sangat konservatif,
kuno, ketat dan kaku
10.
Pemimpinini akan
bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
e.
Tipe
Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe
kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia
membiarkan kelompoknya dan setiap orang
berbuat semaunya sendiri.
Pemimpin tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan kelompoknya.
f.
Tipe
Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populistis
berpegang teguh a
Pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional, tidak mempercayai dukungan
kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan
penghidupan kembali sikap nasionalisme.
g.
Tipe Kepemimpinan
Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe
administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administrasi secaraefektif. Pemimpin nya biasanya terdiri dari
teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampumenggerakkan
dinamikamodernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem
administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan
ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen
modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
h.
Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis
berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para
pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan
pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik.
kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi
terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.[6]
Kepemimpinan demokratis
menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti
bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya
masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin
pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
a. kepemimpian
merupakan usaha untuk memengaruhi orang dengan memberikan motivasi dan arahan
agar bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
b.
Fungsi kepemimpinan
a.
Fungsi Perencanaan
b. Fungsi
memandang ke depan
c. Fungsi
pengembangan loyalitas
d. Fungsi
Pengawasan
e. Fungsi
mengambil keputusan
f. Fungsi
memberi motivasi
c. Dalam
model kepemimpinan Locke, etal, 1991, terlihat bahwa faktor yang harus
dimiliki oleh pemimpin adalah alasan dan sifatsifat/ motives dan traits
serta knowledge, skills, dan ability/KSAs yang diperlukan
untuk membangun visi dan mengimplementasi visi. Disini pendekatan yang
digunakan Locke adalah pendekatan sifat. Yukl (1989) menyatakan bahwa dalam
kepemimpinan juga terdapat pendekatan kekuasaan, perilaku, dan situasional
selain pendekatan sifat.
d. Faktor yang
mempengaruhi kepemimpinan
a.
Kecerdasan
Seorang pemimpin harus
mempunyai kecerdasan yang melebihi para
anggotanya.
b.
Kematangan dan keluasan sosial(Social
manutary and breadth)
Seorang
pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup
matang
c.
Motivasi dalam dan dorongan
prestasi(Inner motivation and achievement drives)
Dalam diri seorang pemimpin harus
mempunyai motivasi dan dorongan untuk
mencapai suatu tujuan
d.
Hubungan manusiawi
Pemimpin harus bisa mengenali dan
menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan
antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.
B.Saran
Untuk
memnyempurnkan dan memperbaiki isi dan sistematis dalam penulisan dan penyajian
maka kami dari penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang menghasilkan
perbaikan pada masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
.
Umam, Khaerul, Manajemen Organisasi,
Bandung, Pustaka Setia, 2012.
http://www.Blogger Kejora /Tugas Dan
Fungsi Kepemimpinan.html
Jurnal
fokus ekonomi,2008,Euis Soliha, kepemimpinan yang efektif dan perubahan
organisasi(Vol.7,No.2,ISSN 1412-3851)
Mesiono, Manajemen Organisasi (Citapustaka,
Bandung: 2010) hal. 65-68.
Mujiono, Imam. 2002. Kepemimpinan
dan Keorganisasian. Yogyakarta:UII
[3] Jurnal fokus ekonomi,2008,Euis Soliha, kepemimpinan yang efektif dan
perubahan organisasi(Vol.7,No.2,ISSN 1412-3851)
Komentar
Posting Komentar