MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH
Kelompok 4
HAERANI 170303012
ADE
FITRIANI 170303013
NURUL
HARDIANTI 170303014
“Matan keyakinan dan cita cita hidup
muhammadiyah”
A. Matan
keyakinan dan cita cita muhammadiyah
Matan
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah adalah sebuah teks dan putusan resmi
persyarikatan yang disahkan oleh sidang Tanwir. Berisi tentang matan atau teks
keyakinan dan cita-cita persyarikatan.
Matan
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah pada dasarnya merupakan rumusan
ideologi Muhammadiyah yang menggambarkan tentang hakekat Muhammadiyah, faham
agama menurut Muhammadiyah dan misi Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah adalah
sistem paham (ideologi) Muhammadiyah dalam memperjuangkan gerakan untuk mencapai
tujuan atau dengan kata lain substansi ideologis yang mengandung paham agama
yang fundamental.
Berikut
adalah isi dari Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah :
1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf
Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah,
bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang
diridhoi Allah SWT, untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba
dan khalifah Allah di muka bumi.
2.
Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam
adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW,
sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin
kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi serta ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam
berdasarkan:
a. Al-Qur’an: Kitab Allah yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan
palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan
akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4.
Muhammadiyah bekerja untuk
terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang akhlak, aqidah, ibadah,
muamalah.
5.
Muhammadiyah mengajak segenap
lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air
yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik
Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk
berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi
AllahSWT:
Catatan:
Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah:
Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah:
a.
Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di
Yogyakarta;
b.
Disesuaikan dengan Keputusan
Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta.
B.
Islam
dalam keyakinan muhammadiyah
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang besar di
Indonesia.Muhammadiyah berdiri pada tanggal 18 Nopember 1912 (8 Dzulhijah 1330
H). Nama organisasi ini diambil dari
nama Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dikenal sebagai orang-orang yang
menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.Ajaran Muhammadiyah bersumber pada Al-Qur’an
dan as-Sunnah.Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan
yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran
Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan
adaptasi.Gerakan muhammadiyah mempunyai ciri membangun tata sosial dan
pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik.
Dalam pembentukannya, muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah
Al-Qur’an, diantaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah
ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebijakan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.Ayat tersebut, menurut para tokoh muhammadiyah, mengandung
isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara
terorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup
berorganisasi.Maka dalam butir ke-6 Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban
organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan
yang niscaya.
Muhammadiyah yang
merupakan sebuah gerakan social keagamaan yang didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan
ini tak lepas dari gerakan pembaharuan dan suatu fenomena modern pada saat ini.
Ciri kemodernan saat ini, menurut Dr. M. Amien Rais, ada tiga hal pokok :
1. Bentuk gerakannya yang terorganisasi.
2. Aktivitas pendidikannya yang mengacu pada model sekolah
modern untuk ukuran zamannya.
3 Pendekatan
teknologis yang digunakan dalam mengembangkan aktivitas organisasi terutama
amal usahanya.
Kendati
pun Muhammadiyah lahir sebagai suatu perwujudan dari suatu proses pemikiran
yang mendalam, tetapi yang diberikan Muhammadiyah kepada masyarakat bukanlah
dalam bentuk gerakan pemikiran semata-mata, akan tetapi diaplikasikan berupa
amal nyata di tengah-tengah masyarakat.
Sebagai
gerakan Islam modern, Muhammadiyah mendasarkan programnya untuk membersihkan
Islam dari pengaruh ajaran yang salah, memperbaharui sistem pendidikan Islam,
dan memperbaiki kondisi sosial kaum muslimin Indonesia.Diantara program-program
ini, maka pendidikan merupakan aspek yang sangat menonjol dari pembaharuan yang
dilakukan oleh Muhammadiyah.Sebagai gerakan yang berlandaskan agama, maka ide
pembaharuan Muhammadiyah ditekankan pada usaha untuk memurnikan Islam dari
pengaruh tradisi dan kepercayaan lokal yang bertentangan dengan ajaran
Islam.Dalam kaitan ini usaha usaha pembaharuan yang dilakukan Muhammadiyah
banyak terkait dengan masalah-masalah praktis ubudiyah dan muamalah.
Dakwah merupakan gerakan Muhammadiyah sebagai perwujudan
dari dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar.Dalam Muhammadiyah dinyatakan bahwa
“maksud” Gerakan Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang
ditujukan kepada dua bidang yaitu Perseorangan dan masyarakat.
1. Perseorangan yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu :
a) Orang yang sudah islam (Umua Ija;bah)
b) Orang yang belum islam (Umat Dakwah)
2. Masyarakat
Pada
kategori ini sifat dakwah yang digerakkan muhammadiyah berbeda-beda disesuaikan
dengan karakter, situasi dan kondisi masing-masing.Sifat dakwah yang ditujukan
kepada orang yang sudah islam bukan lagi bersifat ajakan untuk menerima islam
sebagai keyakinan, akan tetapi bersifat Tajdid dalam arti
pemurnian. Artinya bahwa tajdid yang dikenakan pada golongan ini adalah
bersifat menata kembali amal keagamaan mereka sedemikian bersih dan
murninya.Sebagaiman yang diajarkan oleh Allah dan Rsul-rasul-Nya.
Dakwah islam kepada orang yang belum islam adalah merupakan
ajakan, seruan dan panggilan yang bersifat menggembirakan, menyenangkan atau
tabsyir. Adapun tujuan utamanya adalahagar mereka bisa mengerti, memahami
ajaran Islam, dan kemudian mau menerima Islam sebagai agamanya, dilakukan
dengan menunjukkan Mahasinul-Islam(keindahan islam) dengan
keterangan-keterangan dan tingkah laku (contoh teladan) serta tanpa
paksaan.
Dakwah terhadap orang yang belum islam hendaknya lebih
dikedepankan Islam dari sisi yang menggembirakan, yang ringan-ringan, yang
dapat menimbulkan kesan bahwa sesungguhnya beragama islam itu ternyata mudah
dan menggembirakan, bukan menambah beban dan tidak akan menimbulkan kesusahan
dan kesulitan
C.
pemikiran
dan gerakan muhammadiyah dalam bidang akidah,ibadah, ahlak dan muamalah
dunyawiyah
1.
‘Aqidah
Aqidah yaitu ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan
keyakinan hidup.Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni,
bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan khufarat, tanpa mengabaikan
prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
Contohnya adalah :
memakai kalung/benang penangkal bala (syirik), masih mempercayai faham animisme
dan dinamisme (khurafat).
2. Akhlak
Dalam bidang Akhlaq adalah berupa mendidikkan dan mendayakan sikap hidup yang mulia dan terpuji dan bersamaan dengan hal tersebut menuntunkan untuk melepaskan diri dari sikap dan kebiasaan hidup yang tercela dan menjijikan.Dalam keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah dinyatakan bahwa Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlaq mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
Dalam bidang Akhlaq adalah berupa mendidikkan dan mendayakan sikap hidup yang mulia dan terpuji dan bersamaan dengan hal tersebut menuntunkan untuk melepaskan diri dari sikap dan kebiasaan hidup yang tercela dan menjijikan.Dalam keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah dinyatakan bahwa Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlaq mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
3. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.Dalam bidang ibadah terhadap orang yang sudah islam harus menjalankan ibadah sebagaimana yang dituntunkan oleh kebiasaan berniat Taqliq.
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.Dalam bidang ibadah terhadap orang yang sudah islam harus menjalankan ibadah sebagaimana yang dituntunkan oleh kebiasaan berniat Taqliq.
4. Muamalah Duniawiyah
Dalam bidang Muamalat Duniawiyat
Muhammadiyah mengajarkan dalam bentuk membimbing, menuntunkan kepada mereka
agar dalam berkiprah ditengah-tengah masyarakat dengan berbagai kegiatannya
mereka selalu berpedoman kepada qaidah-qaidah yang telah digariskan oleh ajaran
agama.
Muhammadiyah
bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua
kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
KESIMPULAN
·
Matan
keyakinan dan cita cita hidup muhammadiyah adalah sistem paham (idiologi)
muhammadiyah dalam memperjuangkan gerakan untuk mencapai tujuan atau dengan
kata lain subtansi ideologis yang mengandung paham agama yang fundament
Komentar
Posting Komentar