MAKALAH MEMILIH MODAL DAN LABA
KATA
PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur senantiasa
saya panjatkan kehadirat Alla SWT karena dengan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Ekuitas
Pemilik Modal dan Laba yang Ditahan”. Makalah yang saya susun ini merupakan
salah satu tugas mata kuliah Ekuntansi Keuangan 2.
Harapan saya, semoga makalah ini
dapat melengkapi nilai tugas saya dalam meta kuliah tersebut dan dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Terima kasih saya ucapkan kepada
semua pihak yang membantu saya dalam proses pembuatan makalah ini sampai
akhirnya dapat saya selesaikan.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Jakarta,
Mei 2012
Penulis
i
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
….....................................................................................
i
DAFTAR ISI …...................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
- Latar belakang …....................................................................................... 1
- Tujuan ….................................................................................................... 1
- Rumusan masalah …................................................................................... 2
BAB II
- Landasan teori …....................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN
- Sifat dan penggolongan modal saham ….................................................. 5
- Penerbitan dan konversi saham konversi saham ...................................... 8
- Pembelian kembali saham yang beredar .................................................. 9
- Hak, waran, dan opsi atas saham …............................................. ….... 10
- Pemecahan saham dan kebalikan pemecahan saham ........................... 12
- Akuntansi untuk dividen dan faktor-faktor yang
mempengaruhi
laba ditahan
…................................................................12
BAB IV PENUTUP
- Kesimpulan …....................................................................................... .16
- Saran …................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR
BELAKANG
Laju kehidupan masyarakat Indonesia
yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Perusahaan merupakan
suatu organisasi atau lembaga yang didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Di
dalam pelaksanaannya setiap perusahaan pastinya ingin mendapatkan laba yang
besar tiap bulan, tahun, atau periode tertentu. Dan tentunya dibutuhkan beberapa
pengetahuan tentang modal saham, penerbitan saham, dan lain sebagainya agar
perusahaan tidak mengalami kerugian, maka dari itu dalam makalah ini akan
dijelaskan tentang hal-hal tersebut.
- TUJUAN
Pada
umumnya, tujuan pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah menyediakan
informasi kepada yang berkepentingan tentang efesiensi dan kepengurusan
manajemen. Tujuan yang lain adalah menyediakan informasi tentang riwayat serta
prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya, serta merupakan
tanggung jawab yuridis pemilik. Untuk memenuhi tujuan tersebut, informasi yang
harus disampaikan berkaitan tentang ekuitas pemegang saham tersebut minimal
adalah sumber ekuitas, pembatasan pembagian dividen dan
likuidasi, batas perlindungan dan urutan penyerapan rugi.
- RUMUSAN MASALAH
- Bagaimanakah besardividen yang di dapat dari saham biasa dan saham preferen di dalam dunia bisnis?
- Bagaimanakah perlakuan akuntansi terhadap pembelian kembali saham yang telah beredar?
BAB II
- LANDASAN TEORI
Karena
artikulasi harus dipertahankan, ekuitas tidak didefinisi secara semantik tetapi
secara sintaktik. Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual atas aktiva
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas didefinisikan sebagai hak
residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban. Godfrey,
Hodgson, dan Holmes (1997) membedakan ekuitas dan kewajiban atas dasar tiga
kriteria, yaitu hak- hak masing-masing pihak atas penyelesain klaim, hak
penggunaan aset dalam operasi, serta substansi ekonomik perjanjian.
Atas
dasar konsep kesatuan usaha, kreditor dan pemegang saham sama-sama mempunyai
klaim atau hak untuk dilunasi atas dana yang ditanamkan di perusahaan. Tetapi
terdapat dua kharakteristik yang melekat pada hak kreditor, yaitu (a)
penyelesaian klaim mereka pada tanggal tertentu melalui transfer aset, dan (b)
prioritas diatas pemilik dalam penyelesaian klaim mereka dalam hal likuidasi.
Hak kreditor dan pemegang saham juga berbeda dalam hal penggunaan aset.
Ekuitas
pemegang saham diklasifikasikan menjadi dua komponen penting yaitu modal
setoran dan laba ditahan. Modal setoran dipecah menjadi modal saham sebagai
modal yuridis dan modal setoran tambahan,
dan
komponen lain yang merefleksi transasksi pemilik. komponen lain-lain terdiri
atas pos-pos yang tidak tepat dimasukkan dalam komponen modal setoran lainnya
atau laba ditahan tetapi sering diklasifikasikan sebagai pos ekuitas pemegang
saham.
BAB
III
PEMBAHASAN
- SIFAT DAN PENGGOLONGAN MODAL SAHAM
Modal
saham digolongkan menjadi :
- Saham Biasa (Common Stock)
Saham
biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir
dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar.
Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik
maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham prioritas.
Dibandingkan dengan saham prioritas, saham biasa tidak mempunyai preferensi,
karena saham prioritas juga memiliki hak yang sama dengan saham biasa.
Kadang-kadang hak suara dalam rapat pemegang saham hanya diberikan pada saham
biasa, tetapi sering juga saham prioritas mempunyai hak suara. Jika saham
perusahaan yang dikeluarkan cuma satu macam maka saham itu selalu saham biasa.
- Sertifikat Saham
Sertifikat
saham ini dikeluarkan oleh PT. Danareksa, yaitu
suatu
PT yang didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk membeli saham
perusahaan-perusahaan yang “go public” melalui pasar modal dan menjualnya
kembali kepada masyarakat umum dalam bentuk sertifikat saham. Karena sahamnya
dimiliki oleh PT. Danareksa, maka hak suara atas saham tersebut juga berada
pada PT. Danareksa. Pemilik sertifikat saham tidak memiliki hak suara dalam PT.
- Saham Prioritas
Saham
prioritas merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya kelebihan
ini dihubungkan dengan pembagian dividen atau pembagian aktiva pada saat
likuidasi. Kelebihan dalam hal pembagian dividen adalah bahwa dividen yang
dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan,
baru dibagikan kepada pemegang saham biasa.Dividen saham prioritas tidak
terutang atas dasar waktu, tetapi baru terutang jika sudah diumumkan oleh
perusahaan.
Ada
beberapa kelebihan yang dimiliki saham prioritas, yaitu :
- Saham Prioritas Kumulatif dan Tidak Kumulatif
Saham prioritas kumulatif adalah
saham prioritas yang dividennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang
saham.
Apabila dalam suatu tahun dividen tidak dapat dibayarkan, maka pada tahun-tahun
berikutnya dividen yang belum dibayar tadi harus dilunasi dulu sehingga dapat
mengadakan pembagian dividen untuk saham biasa.
- Saham Prioritas Partisipasi dan Tidak Berpartisipasi
Yang dimaksud dengan partisipasi
penuh adalah
jika saham prioritas berhak atas dividen dengan jumlah yang sama besar dengan
saham biasa sesudah saham biasa mendapat dividen sebesar persentase dividen
saham prioritas.
Sedangkan partisipasi sebagian
berarti saham prioritas akan mendapat dividen sampai jumlah tertentu yang
ditetapkan sesudah saham biasa mendapat dividen dengan tarif yang sama dengan
saham prioritas.
- Saham Prioritas atas Aktiva dan Dividen pada Saat Likuidasi
Saham dengan preferensi seperti ini
pada saat likuidasi akan tetap menerima dividen yang belum dibayar, walaupun
saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi. Sesudah pelunasan dividennya, saham
prioritas ini dilunasi. Jika
saldo
laba tidak dibagi tidak mencukupi maka pelunasan dividen dan nominal saham
prioritas dilakukan dari modal yang disetor dari saham biasa.
- Saham Prioritas yang Dapat Ditukar dengan Saham Biasa
Kadang-kadang saham prioritas
mempunyai preferensi dapat ditukar dengan saham biasa. Pemegang saham prioritas
jenis ini akan menukarkan sahamnya dengan saham biasa dalam keadaan dividen
yang dibagi untuk saham biasa tiap tahunnya lebih besar daripada dividen untuk
saham prioritas.
- PENERBITAN DAN KONVERSI SAHAM
Konversi Saham
Para
pemegang saham, sesuai dengan syarat-syarat perjanjian saham atau kebijakan
khusus yang diambil oleh perusahaan, mungkin diizinkan untuk menukarkan
sahamnya dengan saham lain dari kelas lain. Tidak ada keuntungan atau kerugian
yang diakui dalam konversi ini karena konversi merupakan suatu pertukaran satu
ekuitas dengan ekuitas lain. Dalam hal tertentu penukaran itu mungkin hanya
mempengaruhi perkiraan modal setoran perusahaan dalam hal lain, penukaran itu
mungkin hanya
mempengaruhi
perkiraan modal setoran perusahaan, dalam hal lain, penukaran itu mungkin
mempengaruhi baik perkiraan modal maupun perkiraan laba yang ditahan.
- PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG BEREDAR
Karena
berbagai alasan, perusahaan mungkin saja lebih baik untuk membeli kembali
sejumlah saham sendiri yang sedang beredar. Beberapa alasan pembelian kembali
saham yang beredar, yaitu:
- Memperbesar laba per saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar.
- Mendorong naiknya harga pasar saham.
- Menaikkan saham untuk dikonversi dengan sekuritas lain.
- Menginvestasikan kelebihan kas secara temporer.
Apa pun alasannya, saham suatu
perusahaan dapat dibeli kembali dengan menggunakan ketentuan penarikan atau
penebusan, engan membeli kembali saham di pasar bebas, atau melalui hibah atau
sambungan dari para pemegang saham. Dalam akuntansi untuk pembelian kembali
saham, haruslah ditekankan bahwa pembelian kembali tidak menimbulkan laba
maupun rugi.
- HAK, WARAN, DAN OPSI ATAS SAHAM
Hak beli saham
Hak
beli saham adalah hak yang diberikan bagi pemegang saham lama untuk membeli
sejumlah saham. Harga pasarhak beli ini adalah sebesar selisih harga pasar
saham dengan harga yang harus dibayar pemegang saham yang mempunyai hak beli
saham. Hal
yang
menjadi permasahan adalah perlukah jumlah rupiah ini dikapitalisasi.
Bila
dividen saham dapat dikapitalisasi maka hak beli saham juga dapat
dikapitalisasi, karena hak beli saham dapat dianggap sebagai dividen saham
dengan nilai sebesar harga pasar hak beli saham. Jumlah ini dikapitalisasi ke
modal setoran lain. Namun argument ini dibantah dengan alasan bahwa
kapitalisasi hak beli saham menjadi modal setoran adalah tidak logis karena
tidak ada sumber ekonomik yang disetorkan oleh pemegang saham dan tidak ada
saham baru yang diterbitkan.
Opsi saham
Opsi merupakan instrumen yang dapat digolongkan sebagai
sekuritas turunan-saham berupa hak untuk membeli atau menjual sejumlah saham.
Opsi diterbitkan atau ditulis oleh investor dan dijual kepada investor lain.
Terdapat dua macam opsi yaitu call
dan put. Opsi call adalah opsi yang
memberi hak kepada pemegang opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu
selama perioda tertentu. Orang membeli bila mengharapkan harga saham menaik.
Sedangkan opsi put adalah opsi yang memberi hak kepada pemegang opsi untuk
menjual saham dengan harga tertentu selama perioda tertentu. Orang membeli opsi
bila
mengharapkan harga saham menurun
Warran
Dalam PSAK No. 41, IAI mendefinisi
warran sebagai efek yang diterbitkan oleh suatu perushaan yang memberi hak
kepada pemegangnya untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga dan
jangka waktu tertentu. Pemegang warran dapat membeli sejumlah saham dengan
mengambalikan warran tersebut dan membayar sejumah kas tertentu. Terdapat
beberapa kharakteritik dari warran, yaitu (1) berbeda dengan hak beli saham
atau opsi, (2) terdapat beberapa jenis: lepas, lekat, dan bebas, (3) perlakuan
akuntansi berbeda untuk tiap jenis, dan (4) isu akuntansi: Bila opsi diambil,
apakah harga opsi dipisahkan dengan harga sekuritas terkait.
- PEMECAHAN SAHAM DAN KEBALIKAN
PEMECAHAN SAHAM
- Stock split adalah pemecahan nilai nominal saham ke dalam nilai nominal yang lebih kecil. Dengan demikian jumlah lembar saham yang beredar akan meningkat proporsional dengan penurunan nilai nominal saham. Tujuan stock split adalah untuk menempatkan harga pasar saham dalam trading range tertentu.
- Lawan dari stock split adalah reverse splits. Dalam reverse splits ini perusahaan mengurangi jumlah lembar sahamnya. Tujuan dari dilakukannya reverse splits adalah untuk menaikan harga pasar saham dalam keadaan dimana harga pasar sahamnya dianggap terlalu rendah.
- AKUNTANSI UNTUK DIVIDEN DAN FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA DITAHAN
Wewenang
untuk mengendalikan kebijakan dividen merupakan salah satu dari berbagai
wewenang yang didelegasikan para pemegang saham kepada dewan direksi.
- Pengakuan dan Pembayaran Dividen
Ada
3 tanggal penting dalam pengakuan dan pembayaran
dividen,
yaitu : (1) tanggal pengumuman, (2) tanggal pencatatan, (3) tanggal pembayaran.
Dividen menjadi terhutang keada pemegang saham yang tercatat setelah tanggal
pengumuman dan sebelum tanggal pembayaran. Kewajiban untuk pembayaran dividen
dicatat pada tanggal pengumuman dan ditunaikan pada tanggal pembayaran. Tidak
diperlukan ayat jurnal pada tanggal pencatatan,
tetapi daftar pemegang saham dibuat
secara resmi. Penerima dividen pada tanggal 2 Juni kepada para pemegang saham
yang tercatat tanggal 2 Mei.
- Dividen Kas
Dividen
yang paling lazim adalah dividen kas. Bagi suatu perusahaan, dividen ini
menyebabkan penurunan laba yang dibagi dan kas. Kewajiban lancar untuk hutang
dividen diakui pada tanggal pengumuman dividen dikirimkan kepada para pemegang
saham. Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dan pembayaran dividen adalah
sebagai berikut :
Laba
yang ditahan …................................ 100.0000
Hutang dividen
….......................... 100.000
Hutang
dividen …..................................... 100.000
Kas
…........................................... 100.000
- Dividen Harta
Pembagian
kepada para pemegang saham yang dapat dibayar dengan aktiva selain kas biasanya
disebut sebagai dividen harta. Sering kali kativa yang akan didistribusikan
adalah sekuritas perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan
demikian, perusahaan memindahkan hak pemilikannya dalam sekuritas itu kepada
para pemegang saham. Dividen harta biasanya hanya terjadi dalam perseroan yang
bersifat tertutup.
Untuk
menggambarkan ayat jurnal atas dividen harta, misalkan bahwaBayu Corporation
memiliki 100.000 saham dari Tri- Zamrud Oil Co., harga perolehan $ 2.000.000,
nilai pasar wajarnya $ 3.000.000, dan perusahaan ingin mendistribusikan saham
itu kepada para pemegang sahamnya. Ada 1.000.000 lembar saham Bayu Corporation
yang beredar. Karena itu, dividen sebesar 1/10 dari saham Tri-Zamrud Oil Co.,
diumumkan untuk setiap lembar saham Bayu Corporation yang beredar. Ayat jurnal
untuk mencatat pengumuman pembayaran
dividen
itu adalah :
Laba yang ditahan
…..................................... 3.000.000
Hutang dividen harta
…....................….......... 3.000.000
Hutang dividen
…......................................... 3.000.000
Investasi dalam saham Tri-Zamrud Oil
…..... 2.000.000
Keuntungan dari distribusi dividen
harta …...1.000.000
- Dividen Saham
Akuntansi untuk dividen sahamoleh
penerbit. Dividen
saham biasanya mencakup
- Kapitalisasi laba yang ditahan
- Pembagian saham biasa kepada pemegang saham biasa.
Pembagian ini kadang kala disebut
sebagai “dividen-saham yang lazim. Ada kalanya saham biasa diterbitkan untuk
pemegang saham preferen atau saham preferen diterbitkan untuk pemegang saham
biasa. Pembagian ini kadang-kadang disebut sebagai “dividen-saham khusus”.
BAB IV
PENUTUPAN
- KESIMPULAN
Jadi, akan lebih menguntungkan bila
kita memiliki saham biasa karena laba yang diperoleh lebih besar. Dan perlakuan
akuntansi terhadap pembelian kembali saham yang beredar sama sekali tidak
mempengaruhi karena atas kegiatan tersebut tidak menimbulkan laba ataupun rugi.
- SARAN
Apabila
perusahaan terlihat tidak bagus, sebaiknya saham biasa dijual dan membeli saham
preferen karena saham biasa memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan
dengan saham preferen.
DAFTAR PUSTAKA
Boockholdt, J.L. Accounting
Information Systems. Transaction Processing and Controls. Boston : Irwin
McGraw-Hill, 1999.
Charsteen, Lanny G., R.E Flaherty,
M.C. O'Connor. Intermediate Accounting. 4th Edition. New York : McGraw-Hill,
1992.
FASB. Accounting Standards.
Original Pronouncements. As of June 1985. New York: McGraw-Hill, 1985.
Accounting Standards, Current Text. As of June 1983. New
York:
McGraw-Hill, 1983.
Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar
Akuntansi Keuangan per 1 April 2002. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2002.
Kieso, Donald E. dan Jerry J.
Weygandt. Intermediate Accounting. 8th Edition. New York:
John Wiley & Sons, 1995.
Nikolai, Loren A. dan John D.
Bazley. Intermediate Accounting. 7th Edition. Cincinnati,
Ohio: South-Western College Publishing Co., 1997.
Scott, William R. Financial
Accounting Theory. 2Sd Edition. Scarborough, Ontario: Prentice
Hall Canada Inc., 2000
Skousen, Fred K., W. Steve Albrecht,
James D. Stice. Accounting, Concepts and Applications. Cincinnati, Ohio:
South-Western College Publishing, 1996.
Wolk, Harry I., M.G Tearney, dan J.L
Dodd. Accounting Theory, A Conceptual and Institutional Approach. 5th
Edition. New York: South-Western College Publishing, 2001.
Zeff, Stephen A. dan Bala G. Dharan.
Reading and Notes on Financial Accounting. Issues and Controversies. 4th
Edition. New York: McGraw-Hill, 1983
Komentar
Posting Komentar