makalah teori dan perilaku organisasi
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Organsasi
adalah suatu wadah atau tempat yang dimana didalamnya terdapat aktivitas
orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di
tentukan bersama.
Perilaku
organisasi adalah studi yang meliputi aspek-aspek tingkah laku manusia dalam
suatu organisasi atau kelompok-kelompok tertentu, meliputi aspek yang
ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia, begitu juga sebaliknya
yang di timbulkan manusia terhadap organisasi.
Memahami
perilaku organisasi berarti memahami perilaku para anggota organisasi, baik
secara individu maupun kelompok. Memahami perilaku anggota organisasi adalah
suatu hal yang sulit, karena setiap anggota organisasi atau manusia memiliki
karaktter atau sifat yang berbeda-beda. Perilaku organisasi lebih ditekankan
pada bagaimana membuat amggota organisasi terbiasa bekerja dalam tim kerja yang
efektif.
Dalam
pembuatan makalah ini untuk membahas tentang pengertian dari perilaku
organisasi, kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku organisasi, ruang lingkup
perilaku organisasi, prinsip dasar perilaku organisasi, dan pentingnya
mengetahui perilaku organisasi itu sendiri. Dimana pengertian organisasi
merujuk pada pendapat beberapa ahli, juga beberapa bidang ilmu yang berkontirbusi
terkait masalah perilaku organisasi.
Perlu
diketahui bahwa sangat penting untuk mempelajari materi tentang perilaku
organisasi, baik dalam hal pengertian, ruang lingkup, dan prinsip perilaku
keorganisasian. Maka, dari judul makalah ini yakni ”perilaku keorganisasian”
akan dibahas beberapa rumusan terkait dengan judul tersebut.
B. Rumusan
Masalah
Dalam
penulisan makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas,
diantaranya :
1.
Pengertian perilaku organisasi.
2.
Kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku
organisasi.
3.
Ruang lingkup perilaku organisasi.
4.
Prinsip dasar perilaku organisasi.
5.
Pentinngnya mengetahui perilaku
organisasi
C. Tujuan
penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk membahas rumusan masalah yang disebutkan diatas,
yaitu :
1.
Untuk mengetahui pengertian perilaku
organisasi.
2.
Untuk mengetahui kontribusi bidang ilmu
terhadap perilaku organisasi.
3.
Untuk mengetahui ruang lingkup perilaku
organisasi.
4.
Untuk mengetahui prinsip dasar perilaku
organisasi.
5.
untuk mengetaui pentingnnya mempelajari
perilaku organisasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
perilaku organisasi
[1]Ada
beberapa pengertian mengenai perilaku organisasi yang juga dikemukakan beberapa
ahli, antara lain sebagai berikut :
1.
Menurut Thoha (2011), perilaku
organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku dalam
suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
2.
Menurut Hanggraeni (2011), perilaku
organisasi adalah sebuah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki
oleh individu, kelompok, struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang
bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan kefektifan
suatu organisasi..
3.
Menurut Robbins (2008), perilaku
organisasi adalah bidang ilmu yang menyelidiki dampak dari pengaruh individu,
kelompok dan struktur dalam organisasi terhadap perilaku orang-orang yang
terlibat didalamnya bertujuan untuk menyapulikasikan pengetahuan tersebut dalam
meningkatkan efektivitas organisasi.
4.
[2]George & Jones (2002) menyatakan perilaku organisasi adalah
sebagai suatu studi tentang berbagai faktor yang mempengaruhi tindakan (act)
individu dan kelompok dalam organisasi serta bagaimana organisasi mengelola
lingkungannya.
5.
[3]Menurut Larry L.Cummings (miftha thoha, 2007:8) perilaku
organisasi adalah Suatu cara berpikir, suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan
menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan
pemecahan
6.
Pengertian perilaku organisasi
menurut Joe Kelly, guru besar manajemen pada Sir George Williams University
(dalam Miftah Thoha, 2003:173) mengemukakan bahwa : Perilaku organisasi dapat
dirumuskan sebagai suatu sitem studi dari sifat organisasi seperti misalnya:
bagimana organisasi dimulai, tumbuh, dan berkembang, dan bagaimana pengaruhnya
terhadap anggota-anggota selain individu, kelompok-kelompok pemilih,
organisasi-organisasi lainnya, dan institusi-insitusi yang lebih besar.
Dari
beberapa pengertian yang diatas, perilaku organisasi dapat di artikan sebagai
kajian ilmu tentang individu-individu untuk mendapatkan informasi mengenai
kebiasaan, tingkah laku, cara kerja dan berbagai dinamika dampak keterlibatan
individu didalam suatu organisasi. Perilaku organisasi merupakan komunikasi antar
individu dengan individu itu sendiri, individu dengan individu lain, individu
dengan kelompok atau organisasi, serta individu dengan lingkungan. Sehingga
kegiatan organisasi sangat erat hubungannya dengan individu, oleh sebab itu
kesuksesan suatu organisasi ditunjang dari pengelolaan sumber daya manusia
didalamnya.
[4]Dalam
hal ini perlu diketahui beberapa faktor untuk memahami perilaku organisasi
antara lain sebagai berikut :
1.
Keanekaragaman kebutuhan.
Konsumen
yang memiliki selera dan harapan akan produk yang akan digunakan. Sehingga
organisasi membutuhkan individu-individu kreatif untuk memahami keadaan pasar
dan memunculkan ide cemerlang, serta menciptakam produk yang inovatif dan dapat
diterima pasar.
2.
Perkembangan zaman
Pada
saat ini perkembangan zaman menggiring manusia pada perubahan. Manusia
cenderung menggunakan barang-barang yang serba digital, serta yang paling
menonjol adalah manusia pada zaman sekarang tidak lepas dari
interaksi-interaksi melalui teknologi. Perusahaan harus ikut dalam alur
perubahan tersebut Jika tidak, maka organisasi atau perusahaan akan teringggal
di pusaran persaingan.
Sekarang
ini semua serba instan, mudah dan praktis, dan murah, yang tentunya tidak akan
mudah diraih hanya dengan mengandalkan manusia dengan teknik tradisionalnya.
Tentu di butuhkan mesin untuk menghasilkannya, untuk itu organisasi memerlukan
individu yang ahli dalam menjalankan, memelihara serta memperbaiki mesin
tersebut.
3.
Pengorganisasian
Pemimpin
terkadang kewalahan dalam menempatkan individu-individu pada posis kerja secara
komprehensif antara pengalaman dan latar belakang pendidikan yang terkadang
bertolak belakang. Pengeorganisasian diperlukan, karena banyak individu yang
ahli dalam bidangnya namun tidak sesuai denhgan latar belakang pendidikan, atau
ada yang latar belakang pendidikannya sesuai dengan posisi kerja namun masih
minim atau bahkan belum berpengalaman.
4.
Kesetiaan
Kesetiaan
adalah hal yang harus ditanamkan kepada individu dalam suatu organnisasi.
Karena banyak karyawan yang sulit bertahan disuatu tempat kerja atau organisasi
meskipun berada di posisi kerja yang baik. Sehingga banyak dari mereka yang
mencari peruntungan di perusahaan atau organisasi lain, yang mungkin menawarkan
janji-janji berupa gajii tinggi atau fasilitas memadai.
Selain
faktor untuk memahami perilaku organisasi itu sendiri, perlu juga diketahui
beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi. [5]Adapun
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku organisasi menurut subekhi
& jauhar (2013:24), antara lain sebagai berikut:
1.
Peningkatan kepuasan kerja
Peningkatan
kepuasan kerja mempengaruhi individu dalam suatu organisasi. Kepuasan kerja
suatu individu dipengaruhi oleh hak-hak yang mereka dapatkan atas pekerjaan
yang telah dilaksanakan.
2.
Pengurangan kealpaan
Tindakan
tidak masuk kerja yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi atau
perusahaan berpengaruh negative terhadap efektifitas dan efisiensi kerja suatu
organisasi.
3.
Penurunan turn over
Turn
over yang dimaksud disini adalah pengunnduran diri para pekerja atau amggota
dalam suatu organisasi atau perusahaan, yang tentunya berpengaruh terhadap
perilaku organisasi/perusahaan tersebut.
4.
Peningkatan produktifitas
Suatu
organisasi dinyatakan produktif jika mampu mencapai tujuannya dengan baik dan
sesuai dengan target yang telah dilaksanakan. Baik target waktu, biaya dan
hasil. Produktifitas dalam suatu organisasi dapat mempengaruhi perilaku
organisasi dimana produktififtas itu berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas
kinerja suatu organisasi atau perusahaan.
B. Kontribusi
bidang ilmu terhadap perila ku organisasi
[6]Menurut
Robbins (2003:3) bahwa perilaku organisasi dalam perkembangannya didukung dari
sejumlah bidang studi, diantaranya psikologi, sosiologi, psikologi sosial,
antropologi, dan ilmu poitik. Setiap bidang
studi memberi kontribusi statemen dan gagasan berdasarkan disiplin ilmu
masinng-masing yang kemudian dipadukan dalam satu ruang lingkup bersama, yang
kemudian disebut perilaku organisasi.
Berikut
penjelasan terkait kontribusi kelima bidang studi tersebut:
1.
Psikologi
Ilmu
yang memaanfaatkan diri untuk membahas kepribadian/personal dari diri seseorang
menyangkut karakter, perawakan tubuh, penampilan, perbuatan, telah membantu
kita dalam memahami alasan alasan individu, untuk bertahan dalam sebuuah organisasi,
maupun alasan keluar dari organisasi, juga membantu pimpinan dalam melakukan
tugas-tugas. [7]Ilmu
psikologi memberikan sumbangan terhadap perilaku keorganisasian terutama dalam
hal pemahaman tentang perilaku individu dalam organisasi. Psikologi terutama
psikologi organisasi mencoba untuk memahami, meramalkan dan mengendalikan
perilaku seseorang dalam organisasi.
2.
Sosiologi
Sosiologi
membahas interaksi dan keterlibatan individu didalam lingkungan social. Dalam
hal ini perilaku organisasi mendapat masukan mengenai komunikasi, kelompok
kerja, kerja sama tim, konflik dan negoisasi.
Perilaku
organisassi terbentuk untuk mengetahui dampak yang terjadi akibat interaksi
individu dengan individu lain dalam lingkungan organisasi, baik sesama individu
dalam kelompok ataupun sesame individu antar kelompok.
3.
Psikologi social
Di
dalam psikologi social lebih menitikberatkan pada penempatan diri seseorang.
Dalam interaksinya dengan individu lain untuk mengutamakan kepentingan bersama
dengan memberi perubahan, mempercepat pencapaian tujuan organisasi dengan
memahami perubahan. Memiliki tambahan penjelasan mengenai perubahan perilaku,
komunikasi kelompok, proses pembelajaran.
4.
Antropologi
Pakar-pakar
antropologi beramai-ramai memberikan pendapatnya untuk mengajak pembacanya
untuk mengetahui aturan, nilai, kebiasaan manusia dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh budaya dan adat istiadat yang mereka
anut sendiri. Pendapat-pendapat tersebut, membuat perilaku organisasi sebagai
cabang ilmu, dipelajari oleh kaum akademisi maupun oleh organisasi untuk
membahas dan menerapkan budaya organisasi, pengetahuan lingkungan organisasi,
pengetahuan lintas budaya.
5.
Ilmu politik
Cabang
ilmu politik bias dipahami sebagai ilmu yang membahas praktik politik tentang
bagaimana kekuatan dan kekuasaan serta pengaruh (figure, kekayaan) mampu
menggerakkan individu dan lingkungan untuk terlibat pada kepentingan bersama.
Ilmu politik juga bias dipahami sebagai cara-cara manusia untuk membuat
perilaku organsasi mengadopsi berbagai pengetahuan untuk diterapkan dalam
berbagai topik ulasan, seperti kepemimpinan, kekuasaan dan politik, koalisi.
C. Ruang
lingkup perilaku organisasi
[8]McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa dalam mempelajari
perilaku organisasi perhatian dipusatkan pada tiga karakteristik yaitu :
1. Perilaku
Karakteristik pertama dalam mempelajari perilaku organisasi adalah
perilaku. Fokus dari perilaku keorganisasian adalah perilaku individu dalam
organisasi. Untuk dapat memahami perilaku keorganisasian maka harus mampu
memahami perilaku berbagai individu dalam organisasi.
Tujuan pertama dari mempelajari perilaku keorganisasian adalah
untuk dapat memahami dan menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi dalam
organisasi. Dengan demikian kita dapat mengembangkan cara berpikir tentang
kejadian-kejadian didalam lingkungan organisasi.
Memahami perilaku yang terjadi didalam organisasi saja belum
cukup, karena harus meramalkan kejadian-kejadian tersebut. Setelah memahami
perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi, maka tujuan kedua mempelajari
perilaku organisasi adalah, kita harus mampu untuk meramalkan dan menjelaskan
kejadiankejadian yang terjadi dalam organisasi.
Jika kita menjumpai pola kejadian yang berulang-ulang dalam
organisasi, kita tentu ingin mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dan
faktor-faktor kelemahan yang menyebabkan faktor tertentu terjadi. Hal ini
penting karena dengan demikian kita akan dapat meramalkan apa yang akan terjadi
dikemudian hari jika kondisi yang sama muncul, sehingga membuat lingkungan kita
menjadi lebih stabil.
Selanjutnya tujuan ketiga yang paling penting dalam mempelajari
perilaku organisasi adalah mengendalikan perilaku-perilaku dalam organisasi.
Jika manajer/pimpinan organisasi dapat memahami dan menjelaskan secara seksama
perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi, maka dia akan dapat
menciptakan situasi yang menghasilkan perilaku-perilaku yang diinginkan dan
mengurangi perilakuperilaku yang tidak diinginkan. Kemampuan kita untuk
mengendalikan moral dan perilaku dalam organisasi menjadi isu penting sekarang
ini.
2. Struktur
Karakteristik yang kedua dalam mempelajari perilaku keorganisasian
adalah struktur dari organisasi dan kelompok. Struktur berkaitan dengan hubungan
yang bersifat tetap dalam organisasi, bagaimana pekerjaan-pekerjaan dalam
organisasi dirancang, bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu diatur dalam
organisasi. Struktur organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku organisasi
atau orang-orang dalam organisasi serta efektivitas dari organisasi tersebut.
3. Proses
Karakteristik yang ketiga dari perilaku keorganisasian adalah
proses organisasi. Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi
antara anggota organisasi. Proses organisasi antara lain meliputi komunikasi,
kepemimpinan, proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah satu
pertimbangan utama dalam merancang struktur organisasi yang efektif adalah agar
berbagai proses tersebut dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.
D. Prinsip-prinsip perilaku organsasi
Perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu system studi
dari sifat organisasi, misalnya seperti, bagaimana organisasi itu dimullai,
tumbuh, dan berkembang serta bagaimana pengaruhnya terhadap onggota-anggota
organisasi selain individu-individu, kelompok-kelompok pemilih,
organisasi-organisasi lain, serta intitusi-institusi yang lebih besar.
[9]Salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia, ialah dengan
menganalisis prinsip-prinsip dasar yang merupakan salah satu bagian dari
padanya. Dengan mengetahui prinsip dasar dari manusia atau individu, organisasi
akan lebih mudah dalam mengetur baik dalam hal penempatan posisi kerja maupun
dalam hal lainnya.
Menurut miftah thoha (2007 :36) mengemukakan prinsip-prinsip dasar
perilaku organisasi, antara lain sebagai berikut :
1. Manusia berbeda perilaku
Terbatasnya kemampuan ini yang membuat orang bertingkah laku yang
berbeda. Banyak yang diinginkan manusia tetapi jawaban manusia untuk mewujudkan
keinginannya terbatas, sehingga menyebabkan semua keinginannya itu tidak
tercapai.banyak anggapan tentang perbedaan kemampuan tersebut, yakni ada yang
ber angggapan bahwa perbedaan kemampuan disebabkan sejak lahir manusia
ditakdirkan berbeda kemampuan. Ada juga yang beranggapan bukan disebabkan sejak
lahir, melainkan karena perbedaannya menyerap informasi dari suatu gejala. Ada
pula yang beranggapan bahwa kecerdasan seseorang itu berasal dari pembawaan
sejak lahir, ada juga yang beranggapan karena didikan dan pengalaman.
2. Kebutuhan
Kebutuhab seorang individu berbeda dengan kebutuhan individu lain.
Seorang karyawan yang didorong mendapatkan tambahan gaji agar dapat hidup satu
bulan tentu berbeda dengan seorang yang didorong mendapatkan oleh keinginan
memperoleh kedudukan agar mendapat hargga diri di dalam masyarakat.
3. Membuat pilihan untuk bertindak
Teori expentancy berdasarkan atas proporsi yang sederhana yakni
bahwa seseorang memilih berperilaku sedemikian karena ia yakin dapat
mengarahkan untuk mendapatkan hasil tertentu. Teori expentacy ini berdasarkan
suatu anggapan yang menunnjukkan bagaimana menganalisa dan meramalkan rangkaian
tindakan apakah yang akan diikuti oleh
seorang manakala ia mempunyai kesempatan untuk membuat pilihan mengenai
perilakunya.
4. Pengalaman
Memahami lingkungfan adalah suatu proses yang aktif dimana
seseorang mencoba unntuk membuat lingkungannya mempunyai arti baginya. Proses
ini melibatkan inndividu mengakui secara selektif aspek-aspk yang berbeda dari
lingkungann-lingkungan, menilai apa yang dilihatnya dalam hubungannya dengan
masa lalu, dan mengevaluasi apa yang dialaminya itu dalam kaitannya dengan
kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilainya.
5. Reaksi senang atau tidak senang
Perasaan senang atau tidak senang ini akan menjadikan seseorang
berbuat yang berbeda dengan orang lain dalam rangka menanggapi suatu hal.
Seseorang bias puas mendapatkan gaji tertentu karena bekerja disuatu tempat
tertentu, dan orang lain bisa saja tidak puas meskipun di tempat yang sama
disebabkan karena perbedaan reaksi, baik karena disebabkan perbedaan
pengharapan atauypun sebab lainnya.
6. Sikap dan perilaku seseorang
Organisasi biasanya bias saja mempengaruhi perilaku seseorang
dengan cara mengubah satu atau lebih faktor-faktor penentu dari perilaku
individu. Tetapi perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor,. Ada
kalanya seseorang dipengaruhi oleh kemampuan baik kemampuan sendiri atau
kemampuan orang disekitar, ada pula karena dipengaruhi oleh kebutuhan, dan ada
pula yang dipengaruhi oleh pengharapan serta lingkungannya. Oleh karena
banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku manusia maka sering kali suatu
organisasi akan menghadapi kesulitan dalam menciptakan suatu keadaan untuk memimpin
kea rah tercapainya efektifitas pelaksanaan kerja.
E. Pentingnya mengetahui perilaku organisasi
[10]Perilaku organisasi bukan hanya sebatas mempelajari mengenai
individu-individu di dalam suatu organisasi. Tetapi lebih dari itu, perilaku
organisasi dapat dijadikan sebagai bagian dan strategi organisasi, yaitu
bagaimana organissasi mampu memberdayakan individu untuk berperan aktif supaya
tujuan organisasi dan pihak-pihak lain yang berkepentingan mencapai tujuannya.
Organisasi dijalankan untuk mencapai tujuan. Di dalam suatu
organisasi berkumpul orang orang yang beberapa alasasn dikatakan berbeda.
Setiap orang pun memilikki tugas dan tanggunng jawab masing-masing. Selain itu
organisasi harus sebisa mungkin bersinergi dengan organisasi dan menyelaraskan
diri kepada para pemangku kepentingan. Untuk itu organisasi membutuhkan sumber
daya manusia untuk bias bersinergi dengan organisasi dan menjalankan kegiatann
organisasi, SDM tersebut akan mengisi posisi dan jabatan kerja didalam
organisasi. Karena posisi dan jabatan kerja berkaitan dengan tanggung jawab
maka sudah seharusnya organisasi serius betul untuk memilih dan menetapkan
orang-orang tepat yang akan terlibat dalam organisasi tersebut. Dengan kata
lain mempelajari perilaku organisasi sangat penting untuk pencapaian tujuan
serta kepentingan organisasi.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, organisasi adalah bentuk
lembaga yang dominan bagi masyarakat modern kita, (Reksohadiprodjo dan Handoko,
2000). Organisasi merupakan bagian fundamental keberadaan kita yang meliputi
dan meresap seluruh aspek kehidupan sekarang ini. Memang benar bahwa kita semua
mempunyai gagasan umum tentang bagaimana organisasi berfungsi, tetapi hanya
dengan mempelajarinya kita dapat memperoleh perspektif atau pandangan yang
diperlukan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman kita mengenai
cara-cara organisasi beroperasi.
[11]Cormin dan Edelfelt dalam
Resksohardjo dan Handoko (2000) menyatakan setiap orang diantara kita mempunyai
berbagai gagasan tentang bagaimana organisasi beroperasi berdasarkan pada
“pengetahuan jalanan” dari pengalaman pribadi.
Atas dasar uraian tersebut, ada beberapa alasan untuk mempelajari
organisasi secara formal :
1. Organisasi adalah suatu bagian dasar keeberadaan kita, yang
mencakup seluruh aspek masyarakat sekarang. Kompleksitas kehidupan modern
membuat kita semua tergantung pada berbagai organisasi. Tidak menjadi persoalan
dari mana kita memandang organisasi, kita adalah objek dan subjek pengaruhnya.
Ini berarti justifikasi usaha kita untuk mempelajari perilaku organisasi
2. Dengan mempelajari perilaku organisasi kita akan lebih baik
mengembangkan pemahaman kita tentang bagaimana organisasi itu beroperasi dann
banyak cara bagaimana organisasi dapat dirancang atau disusun. Pengetahuan tentang haal ini, tentu saja
sangat diperlukan bila kita akan menghadapitantangan perancangan organisasi
yang sedang berkembang.
3. Studi perilaku organisasi mempunyai nilai praktis yang sangat
besar, baik untuk manajer masa sekarang maupun masa yang akan dating.
Pengetahuan tentang bagaimana berorganisasi berfungsi meningkatkan kemampuan
kita untuk mengantisipasi bberbagai jenis masalah yang mungkin akan kita akan
hadapi dalam pekerjaan dan pada saat yang sama, akan memperbesar probabilitas
keberhasilan kita dalam situasi-situasi tersebut. Bagi semua pembaca baik yang
masih dalam tahap pendidikan, maupun yang berkecimpung dalam dunia bisnis,
pemerintahan, atau pelayanan kessehatan, studi mengenai perilaku organisasi
formal memberikan kesempatan penting, untuk mempelajari
keterampilan-keterampilan tertentu yang akan terbukti sebagai suplemen vital
pada pengalaman yang akan diperoleh dari praktik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian organisasi
Perilaku
organisasi dapat di artikan sebagai kajian ilmu tentang individu-individu untuk
mendapatkan informasi mengenai kebiasaan, tingkah laku, cara kerja dan berbagai
dinamika dampak keterlibatan individu didalam suatu organisasi. Perilaku
organisasi merupakan komunikasi antar individu dengan individu itu sendiri,
individu dengan individu lain, individu dengan kelompok atau organisasi, serta
individu dengan lingkungan.
2.
Kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku
organisasi
Perilaku
organisasi dalam perkembangannya didukung dari sejumlah bidang studi,
diantaranya psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan ilmu
poitik. Setiap bidang studi memberi
kontribusi statemen dan gagasan berdasarkan disiplin ilmu masinng-masing yang
kemudian dipadukan dalam satu ruang lingkup bersama, yang kemudian disebut
perilaku organisasi.
3.
Ruang lingkup perilaku organisasi
McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa dalam mempelajari
perilaku organisasi perhatian dipusatkan pada tiga karakteristik. Ketiga
karakteristik yang dimaksud adalah perilaku, struktur dan proses.
4.
Prinsip-prinsip dasar perilaku
organisasi
Menurut miftah thoha (2007 :36) mengemukakan prinsip-prinsip dasar
perilaku organisasi, yaitu antara lain Manusia berbeda perilaku, kebutuhan,
membuat pilihan untuk bertindak, pengalaman, reaksi senang atau tidak senang,
Sikap dan perilaku seseorang
B. Saran
Setelah terselesaikannya makalah ini kami ucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu, yakni kepada rekan kelompok yang turut
membantu proses penyelesaian makalah ini. Dengan ini kami berharap kepada
pembaca untuk memberikan komentar ataupun saran terkait makalah kami, agar
kedepannya pembuatan makalah oleh saya dan rekan, dapat lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Duha Timotius.2014.perilaku organisasi.Yogyakarta : Deepublish.
Jurnal Politikom
Indonesiana.Hanny Purnamasari, S.Os, M.Ap.2016.perilaku organisasi dalam pelayanan administrasi kependudukan.vol.1
no.1. e-ISSN : 2528-2069.
Jurnal Ilmiah Methonomi.Justilira.2017.pengaruh perilaku organisasi terhadap
prestasi karyawan pada PT.Perkebunan Nusantara II (persero) Medan.vol.3
no.2.
Supratha Wayan
Gede.dkk.2017.pengantar perilaku
organisasi.Denpasar Timur : CV.Setia bakti.
Utaminingsih Alifiulahtin,DR.2004.perilaku organisasi.Malang : UB Press.
Waworuntu Bob.2016.perilaku organisasi.Jakarta : Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.
[1]
Timotius Duha, perilaku organisasi,
cet.2 (Yogyakarta: deepublish, September 2016). Hal.8, 9
[2]
Wayan Gede Supartha, Desak Ketut Sintaasih, pengantar
perilaku organisasi, cet.1 april 2017 (Denpasar Timur : CV.SETIA BAKTI,
april 2017). Hal.1
[3]
Hanny Purnamasari, Jurnal Politikom Indonesiana, perilaku organisasi dalam pelayanan administrasi kependudukan, 2016
(VOL.1 NO.1). e-ISSN 2528 – 2069. Hal.156
[4]
Timotius Duha, perilaku organisasi,
cet.2 (Yogyakarta: deepublish, September 2016). Hal.15,16
[5]
Jurnal ilmiah methonomi, 2017. Pengaruh perilaku organisasi terhadap prestasi
karyawan di PT.perkebunan Nussantara II (persero) Medan. Vol.3 no.2. hal.126
[6]
Timotius Duha, perilaku organisasi,
cet.2 (Yogyakarta: deepublish, September 2016). Hal.17
[7]
Wayan Gede Supartha, Desak Ketut Sintaasih, pengantar
perilaku organisasi, cet.1 april 2017 (Denpasar Timur : CV.SETIA BAKTI,
april 2017). Hal.13
[8]
Wayan Gede Supartha, Desak Ketut Sintaasih, pengantar
perilaku organisasi, cet.1 april 2017 (Denpasar Timur : CV.SETIA BAKTI,
april 2017). Hal.10,11
[9]
Hanny Purnamasari, Jurnal Politikom Indonesiana, perilaku organisasi dalam pelayanan administrasi kependudukan, 2016
(VOL.1 NO.1). e-ISSN 2528 – 2069. Hal.156,157
[10] Timotius
Duha, perilaku organisasi, cet.2
(Yogyakarta: deepublish, September 2016). Hal.18,19
[11]
Wayan Gede Supartha, Desak Ketut Sintaasih, pengantar
perilaku organisasi, cet.1 april 2017 (Denpasar Timur : CV.SETIA BAKTI,
april 2017). Hal.12
Komentar
Posting Komentar