makalah kelompok dan tim kerja
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur
hanyalah milik Allah SWT, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta
alam.Sholawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepasa Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia hingga
hari pembalasan.
Dalam melaksanakan
tugas pembuatan makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan kendala yang kami
hadapi, baik menyangkut soal pengaturan waktu, pengumpulan bahan-bahan, maupun
sistematika penulisan makalah, dan lain sebagainya. Namun berkat semangat dan
kerja keras kami disertai dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, maka segala
kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.
Oleh karena itu,
kami penulis mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya
makalah TEORI DAN PERILAKU ORGANISASI yang berjudul KELOMPOK DAN TIM KERJA ini
dengan baik.
Meskipun makalah ini
disusun untuk keperluan mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah,
namun materi yang terkandung di dalamnya penting pula diketahui oleh mahasiswa
jurusan Ekonomi Syariah yang lain dan masyarakat pada umumnya.
Sinjai ,7 Oktober
2018
Kelompok III
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................... ....... ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... ...... iii
A. Gambar 1.1 Variasi Kelompok......................................................... . iii
B. Gambar 1.2 Membandingkan Kelompok Kerja Dan
Tim................ ...... iii
C. Gambar 1.3 Membandingkan Kelompok Kerja Dan
Tim................ ...... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. ....... 1
A. Latar Belakang................................................................................... ....... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. ....... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................ ....... 2
D. Batasan Masalah................................................................................ ....... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ ....... 3
A. Pengertian Kelompok Dan Tim Kerja.....................................................
3
B. Tipe-Tipe
Kelompok........................................................................... ....... 5
C. Tipe-Tipe Tim
Kerja........................................................................... ....... 7
D. Teori-Teori
Pembentukan Kelompok................................................. ....... 8
E. Perbedaan
Kelompok Dan Tim Kerja................................................. ..... 10
BAB III PENUTUP......................................................................................... ..... 13
A. Kesimpulan........................................................................................ ..... 13
B. Saran................................................................................................... ..... 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... .
15
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 1.1 Variasi
Kelompok
Gambar 1.2
Membandingkan Kelompok Kerja Dan Tim
Gambar 1.3
Membandingkan Kelompok Kerja Dan Tim
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kesendirian
apapun bentuknya cenderung menghasilkan suatu kelemahan,
ketidakmampuan,keterasingan dan bahkan membawa kehancuran. Setiap individu
pasti memiliki sisi lemah dan sisi kuatnya. Namun kita sering mempersoalkan
kelemahan orang lain dan terlalu sombong
dengan kekuatan diri.
Sudah saatnya kita mengubah perilaku
demikian. Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yang
bergabung untuk mencapai tujuan tertentu, yang dapat bersifat formal ataupun
informal. Selain kelompok, dewasa ini sangat populer adalah adanya sebuah tim.
Tim jelas berbeda dengan kelompok. Menurut Robbins (2006) tim kerja adalah kelompok
dimana individu menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan
individu tersebut. Sedangkan kelompok kerja adalah kelompok dasar yang
berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu
tiap anggota berkinerja sesuai bidang tanggung jawabnya.Sedangkan menurut Ilyas
(2006) Tim kerja adalah kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja
sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.
Menciptakan
tim yang efektif adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan Agar dapat bekerja
sama secara efektif, satu tim memerlukan adanya tiga tipe keterampilan yang
berlainan, yaitu orang-orang dengan kelainan teknis,orang-orang dengan
keterampilan pemecah masalah dan pengambilan keputusan,orang-orang dengan
keterampilan mendengarkan dengan baik, memberikan umpan balik,penyelesaian konflik,
dan keterampilan antarpribadi.
B.Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan
pengertian Kelompok dan Tim Kerja ?
2.
Jelaskan bagaimana Tipe-Tipe
kelompok !
3.
Jelaskan bagaimana Tipe-Tipe Tim
Kerja !
4.
Bagaimana Teori-Teori Pembentukan
Kelompok !
5.
Apa Perbedaan antara Kelompok Dan
Tim ?
C.Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian
Kelompok dan Tim Kerja
2.
Untuk mengetahui Tipe-Tipe
Kelompok
3.
Untuk mengetahui Tipe-Tipe Tim
Kerja
4.
Untuk mengetahui Teori-Teori
Pembentukan Kelompok
5.
Untuk mengetahui Perbedaan antara
Kelompok dan Tim kerja
D.Batasan Masalah
Agar
pembuatan Makalah ini dapat dilakukan dengan fokus ,sempurna dan lebih jelas,
maka penulis membahas tentang Kelompok Dan Tim Kerja. Oleh sebab itu penulis
membatasi diri hanya berkaitan dengan Kelompok Dan Tim Kerja Dalam Organisasi. Seperti
pengertian kelompok dan tim kerja,tipe-tipe kelompok,tipe-tipe tim
kerja,teori-teori pembentukan kelompok,serta perbedaan dari kelompok dan tim
kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Kelompok Dan Tim Kerja
1.
Pengertian Kelompok
Kelompok adalah
sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain
untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka
sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005).
Menurut Walgito Komunikasi kelompok tediri dari dua
kata komunikasi dan kelompok, komunikasi dalam bahasa inggris Communication
berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang
berarti sama, yakni maksudnya menyamakan suatu makna. Sedangkan kelompok
(Hariadi, 2011) kelompok dapat dipandang dari segi presepsi, motivasi, dan
tujuan, interdependensi, dan juga dari segi interaksi. Berarti komunikasi
kelompok adalah menyamakan suatu makna didalam suatu kelompok. Pengertian
kelompok berdasarkan diatas dapat diartikan atas dasar:
a) Motivasi dikemukakan
Bass (dalam Hariadi 2011), menyatakan bahwa kelompok adalah kumpulan individu
yang keberadaanya sebagai kumpulan memberikan reward kepada individu-individu.
b) Atas dasar tujuan
yang dikemukakan oleh mills (dalam Hariadi 2011), kelompok dipandang Mills
adalah suatu kesatun yang terdiri atas dua orang atau lebih.[1]
2.
Tim Kerja
Menurut Robbins
(2006) tim kerja adalah kelompok dimana individu menghasilkan tingkat kinerja
yang lebih besar daripada jumlah masukan individu tersebut. Sedangkan kelompok kerja
adalah kelompok dasar yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan
untuk membantu tiap anggota berkinerja sesuai bidang tanggung jawabnya.
Sedangkan menurut
Ilyas (2006) Tim kerja adalah kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja
sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Pada abad 21, yakni abad
tim kerja dan membangun kerja tim dalam bingkai globalisasi dengan kebutuhan
dan persaingan yang semakin kompleks dan cenderung menghalalkan segala macam
cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Maka untuk dapat bertahan pada
era globalisasi tersebut kita harus memiliki kekuatan yang lebih dari saat ini,
dengan besarnya kebutuhan yang semakin meningkat dan ketatnya persaingan, kita
tidak cukup mengandalkan kemampuan diri kita sendiri tetapi kita memerlukan
kerja kolektif dengan orang lain di luar diri kita untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik.Keberhasilan dalam menerapkan kepemimpinan tim kerja yang kuat
merupakan fungsi dari mutu manajernya. Semakin tinggi mutu manajer dicirikan dengan
semakin besarnya kekuatan kepemimpinannya. Kekuatan itu mencakup empat domain
yakni aspek-aspek eksekusi, mempengaruhi individu karyawan, membangun hubungan,
dan berpikir strategis.
Keempat domain itu
tidak berdiri sendirimelainkan saling memperkuat satu sama lain (sinergis). Tim
kerja dengan kelompok kerja berbeda, kelompok kerja adalah kelompok yang saling
berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu
tiap anggotanya berkinerja sesuai bidang tanggung jawabnya sedangkan tim kerja merupakan
sejumlah kecil karyawan dengan kemampuan yang saling melengkapi dan merasa terikat
dengan tujuan bersama organisasi dan dapat menjaga tanggung jawab hubungan
kerja satu sama lain.
Karyawan atau
siapapun manajer akan mencapai sesuatu yang bermanfaat jika manajer bekerja bersama
dalam satu tim daripada bekerja sendiri-sendiri. Para karyawan akan merasa
lebih peduli dan komit bekerja dalam satu tim karena dengan cara itu terjadi
interaksi antar karyawan yang positif. Juga terjadi saling mengisi dan saling
memperkuat karena terjadi fenomena berbagi informasi, pengalaman, dan berbagi
bakat dan keahlian sekaligus memperkecil kelemahan yang dimiliki masing-masing
karyawan.[2]
B.Tipe-Tipe Kelompok
Kelompok dapat
berbentuk kelompok formal atau formal group ataupun merupakan kelompok informal
atau informal group. Kelompok formal dibentuk oleh organisasi, sedangkan
kelompok informal dibentuk oleh kawan atau mereka yang mempunyai kepentingan
bersama.
Kelompok formal
didefinisikan oleh struktur organisasi, dengan desain penugasan kerja menentukan
tugas. Dalam kelompok formal, perilaku anggota yang terikat di dalamnya
ditentukan oleh dan diarahkan pada tujuan organisasional. Sebaliknya dalam
kelompok informal tidak secara formal terstruktur maupun ditentukan secara
organisasional. Kelompok informal terbentuk secara alamiah dalam lingkungan
kerja yang muncul sebagai tanggapan atas
kebutuhan akan kontak sosial. Tipe interaksi di antara individu secara informal
sangat memengaruhi perilaku dan kinerja mereka (Robbins dan Judge, 2011:310).
Greenberg dan Baron
(2003: 275) menggambarkan struktur tipe kelompok seperti tampak di bawah ini.

Gambar 1.1 Variasi
Kelompok
1.
Formal group adalah kelompok yang diciptakan oleh organisasi,
dirancang secara internasional untuk mengarahkan anggotanya mengarah pada
beberapa tujuan organisasi. Sedangkan informal group adalah kelompok yang
berkembang secara alamiah di antara orang, tanpa pengarahan dari organisasi di
mana mereka bekerja.
2. Formal group dapat
berbentuk Command group atau Task group. Command group merupakan kelompok yang
ditentukan oleh hubungan diantara individual yang menjadi bagian formal dari
organisasi, mereka yang mempunyai legitimasi memberi perintah kepada orang
lainnya. Sedangkan Task group merupakan kelompok formal organisasional yang
dibentuk untuk melakukan tugas spesifik. Task group mungkin terdiri dari
individual dengan minat atau keahlian
khusus dalam bidang tertentu tanpa memandang posisi mereka dalam hierarki
organisasi. Task group dapat berbentuk standing committees maupun Ad Hoc
committees yang dinamakan Task forces. Apabila Standing committees merupakan komite yang bersifat
permanen keberadaanya, maka Ad Hoc committees merupakan komite yang bersifat
temporer dibentuk untuk tujuan tertentu.
3. Informal group dapat
mempunyai bentuk Interest group maupun Friendship group. Interest group adalah
kelompok pekerja yang berhimpun bersama untuk memuaskan minat atau kepentingan
bersama. Sedangkan Friendship group merupakan kelompok informal yang berkembang
karena anggotanya adalah teman, sering saling melihat diluar organisasi. [3]
C.Tipe-Tipe Tim Kerja
Tim kerja dapat
diklasifikasikan berdasarkan sasarannya. Tipe-tipe tim kerja yang lazim
dijumpai dalam organisasi, yaitu tim pemeca masalah, tim pengelola diri, tim
fungsional silang, satuan tugas, komite.
1. Tim Pemecah Masalah
Tim pemecah masalah adalah sekolompok individu yang
beranggota 5 sampai 12 karyawan satu departemen yang bertemu selama beberapa
jam tiap pekan untuk membahas cara-cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan
lingkungan kerja.
2. Tim Pengelolaan Diri
Tim pengelolaan diri adalah kelompok yang umumnya
terdiri dari 10 sampai 15 orang yang memiliki tanggung jawab dari mantan
supervisor mereka. Tim ini sepenuhnya mengelola sendiri, bahkan memilih
anggotanya sendiri dan menyuruh anggotanya untuk saling menilai kerja.
Akibatnya, jabatan supervisor kurang penting dan bahkan dapat disingkirkan.
3. Tim Fungsional
Silang
Tim fungsional silang adalah kelompok
karyawan-karyawan dari tingkatan hirearkis yang hampir sama tetapi dengan
bidang tugas yang berlainan, yang berkumpul untuk menyelesaikan satuan tugas.
4. Satuan Tugas (task
force)
Satuan tugas (task force) adalah tim yang memiliki
peranan sama dengan fungsional silang, tetapi hanya bersifat sementara.
5. Komite
Komite adalah kelompok yang tersusun atas anggota
lintas lini di departemen.
Dalam merancang tim
kerja yang kreatif, para manajer harus menjaga agar dalam satu tim kurang dari
12 anggota tim. Tim yang memiliki banyak anggota akan kesulitan untuk
berinteraksi secara konstruktif dan bersepakat dalam banyak hal.
Agar dapat bekerja
sama secara efektif, satu tim memerlukan adanya tiga tipe keterampilan yang
berlainan, yaitu;
1. Orang-orang dengan
kelainan teknis
2. Orang-orang dengan
keterampilan pemecah masalah dan pengambilan keputusan, untuk mengidentifikasi,
membangkitkan alternatif, dan membuat pilihan yang kompeten
3. Orang-orang dengan
keterampilan mendengarkan dengan baik, memberikan umpan balik, penyelesaian konflik,
dan keterampilan antarpribadi.[4]
D.Teori-Teori Pembentukan Kelompok
Banyak teori yang
mencoba mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula terbentuk dan tumbuhnya
suatu kelompok.Teori yang sangat dasar tentang terbentuknya kelompok ini ialah
mencoba menjelaskan tentang adanya afiliasi di antara orang-orang tertentu.
Teori ini di sebut propinquty atau teori kedekatan. Arti teori kedekatan ini
ialah bahwa seseorang berhubungan dengan
orang lain di sebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya (spatial and
geographilcal proximity).
Teori ini mencoba
untuk meramalkan bahwa seorang mahasiswa yang duduk berdekatan dengan seorang
mahasiswa lain di kelas akan lebih mudah membentuk suatu kelompok di bandingkan
dengan mahasiswa yang duduk berjauhan. Dalam suatu kantor, pegawai-pegawai yang
bekerja dalam ruangan yang sama atau berdekatan akan mudah bergabung dan
membuat hubungan-hubungan yang menimbulkan adanya kelompok, dibandingkan dengan
pegawai-pegawai yang secara fisik terpisahkan satu sama lain. Sebenarnya ada
beberapa hasil riset yang dapat mendukung teori propinquity ini, tetapi usaha
tersebut hanya menjelaskan pada permukaan saja dari pembentukan kelompok,yakni
mengenai merita. Hasil-hasil riset itu kurang mencoba menganalisis tentang
kekomplekan dari pembentukan kelompok, sehingga memerlukan eksplorasi lebih
lanjut.
Teori pembentukan
kelompok yang lebih komprehensif adalah suatu teori yang berasal dari George
Homans.Teorinya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas,interaksi-interaksi, dan
sentimen-sentimen (perasaan atau emosi). Tiga elemen ini satu sama lain
berhubungan secara langsung, dan dapat di jelaskan sebagai berikut:
1.
Semakin banyak aktivitas-aktivitas seseorang yang di lakukan
dengan orang lain (shared), semakin beraneka interaksi-interaksinya, dan juga
semakin kuat tumbuhnya sentimen-sentimen mereka.
2.
Semakin banyak interaksi-interaksi di antara orang-orang maka semakin banyak
kemungkinan aktivitas-aktivitas dan sentimen yang di tularkan (shared) pada
orang lain.
3.
Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang di tularkan pada
orang lain, dan semakin banyak sentimen seseorang dipahami oleh orang lain,
maka semakin banyak kemungkinan di tularkannya aktivitas dan
interaksi-interaksi. [5]
E.Perbedaan Kelompok Dan Tim Kerja
Sebuah
tim terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja saling bergantungan atau
interdependenly selama beberapa waktu untuk menyelesaikan tujuan bersama atau
common goal yang berkaitan dengan beberapa tujuan yang berioritasi pada tugas
atau task-oriented purpuse (Colquitt, Lepine, Wesson: 2011:375). Mereka
menyatakan bahwa tim adalah tipe khusus dari kelompok, di mana kelompok hanya
merupakan kumpulan dari dua orang atau lebih. Tim di pandang khusus karena: (a)
interaksi di antara anggota dalam tim berkisar sekitar ketergantungan lebih
dalam satu sama lain daripada interaksi dalam kelompok, (b) interaksi dalam tim
terjadi dengan tujuan yang berkaitan dengan tugas spesifik dalam pikiran.
Meskipun anggota friendship group mungkin terikat dalam pembicaraan singkat
atau mendalam berdasar frekuensi, anggota tim tergantung satu sama lain untuk
informasi kritis, bahan, dan tindakan yang di perlukan untuk menyelesaikan
tujuan yang berhubungan dengan maksud untuk bersama.
Jon
R. Katzenbach dan Douglas K. Smith menyatakan sebagai suatu kesalahan
menggunakan istilah group (kelompok) dan team (tim) saling bergantian. Tim
adalah sejumlah kecil orang dengan keterampilan komplementer yang mempunyai
komitmen pada maksud bersama, tujuan kinerja dan pendekatan untuk mana mereka
menjaga diri mereka saling bertanggung jawab (kreitner dan kinicki, 2013:306).
Tim adalah task group yang
telah dewasa untuk tahap performing. Konflik atas kekuasaan dan kewenangan
serta hubungan Interpersonal yang tidak stabil, banyak kelompok kerja tidak
pernah di kualifikasikan sebagai real team. Inti dari tim adalah komitmen
bersama.Kelompok kerja menjadi tim ketika:
1. kepemimpinan menjadi
aktivitas bersama
2. akuntabilitas
bergeser dari sangat individual menjadi bersama antara individual dan kolektif
3. kelompok
mengembangkan maksud dan misinya sendiri
4. problem solving
menjadi way of life, bukan aktivitas paruh waktu
5. efektivitas di ukur
oleh hasil dan produk kolektif kelompok (kreitner dan kinicki, 2010:306).
Perbedaan lain antara kelompok kerja
dengan tim kerja di lakukan oleh Robbins dan Judge (2011:349) sebagai berikut:
(a) work group atau kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi terutama
berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok
melakukan dalam bidang tanggung jawabnya. (b) work team atau tim kerja adalah
sebuah kelompok di mana hasil usaha individual dalam kinerja lebih besar dari
jumlah masukan individual.
Perbedaan di antara keduanya di pertegas seperti
tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.2
Membandingkan kelompok kerja dengan Tim
Sedangkan menurut Harvard
Businnes Essentia l(2004:4) ciri yang membedakan antar kelompok kerja dengan
tim kerja adalah,dalam suatu kelompok kerja maka tidak terdapat interaksi
anggota kelompok.
Sedangkan dalam suatu tim
kerja,maka anggota tim dapat melakukan interaksi satu sama lain.[6]
Dengan demikian, hubungan dalam tim
kerja dapat di gambarkan seperti di bawah ini.

Gambar1.3 Membandingkan Kelompok Kerja
dan Tim Kerja
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1.
Pengertian Kelompok dan Tim Kerja
Kelompok adalah
sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain
untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka
sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Sedangkan Menurut
Robbins (2006) tim kerja adalah kelompok dimana individu menghasilkan tingkat
kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individu tersebut.
2. Tipe-Tipe Kelompok
Kelompok dapat
berbentuk kelompok formal atau formal group ataupun merupakan kelompok informal
atau informal group. Kelompok formal dibentuk oleh organisasi, sedangkan
kelompok informal dibentuk oleh kawan atau mereka yang mempunyai kepentingan
bersama.
3. Tipe-Tipe Tim Kerja
Tipe-tipe tim kerja
yang lazim dijumpai dalam organisasi, yaitu tim pemeca masalah, tim pengelola
diri, tim fungsional silang, satuan tugas, komite.
4. Teori-Teori
Pembentukan Kelompok
Teori pembentukan
kelompok yang lebih komprehensif adalah suatu teori yang berasal dari George
Homans.Teorinya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas,interaksi-interaksi, dan
sentimen-sentimen (perasaan atau emosi)
5. Perbedaan Kelompok
Dan Tim Kerja
Perbedaan kelompok
kerja dengan tim kerja di lakukan oleh Robbins dan Judge (2011:349) sebagai
berikut: (a) work group atau kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi
terutama berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok
melakukan dalam bidang tanggung jawabnya. (b) work team atau tim kerja adalah
sebuah kelompok di mana hasil usaha individual dalam kinerja lebih besar dari
jumlah masukan individual.
B.Saran
Dengan demikian makalah yang kami
buat,semoga bermanfaat bagi kelompok kami khususnya dan bermanfaat juga bagi
teman-teman semuanya. Kami sadar bahwa masih banyak kekeliruan dan kesalahan
pada makalah kami. Oleh karena itu,kami mohon kritik dan saran agar pembuatan
makalah berikutnya lebih sempurna.
DAFTAR
PUSTAKA
Jurnal mantik penusa. 2015. Paul Parsaoran Silitonga. "Analisis
Pengaruh Tim
Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT.
Ekoristi Berkarya"
(Vol.18. No.2. hlm. 12-13. ISSN : 2088-3943).
Jurnal.2016. Ririn Puspita Tutiasri. “ Komunikasi Dalam Komunikasi
Kelompok” (Vol.4. No.1. hlm 83-84. ISSN: 23389176).
Thoha Miftah,2014. Perilaku
Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya,
Jakarta: Rajawali Pers. hlm 79-81.
Wibowo,2016. Perilaku Dalam
Organisasi, Jakarta: Rajawali Pers. hlm 204-205.
Wibowo,2016. Perilaku Dalam
Organisasi, Jakarta: Rajawali Pers. hlm 219-221.
www.anugerahdino.com/2015/08/tipe-tipe-tim-kerja
diakses 22 agustus 2015
[1] Jurnal.2016.
Ririn Puspita Tutiasri. “ Komunikasi
Dalam Komunikasi Kelompok” (Vol.4. No.1. hlm 83-84. ISSN: 23389176).
[2] Jurnal mantik penusa. 2015.
Paul Parsaoran Silitonga. "Analisis Pengaruh Tim Kerja Terhadap Prestasi
Kerja Karyawan pada PT. Ekoristi Berkarya" (Vol.18. No.2. hlm. 12-13. ISSN
: 2088-3943).
[5] Miftah Thoha,Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan
Aplikasinya,(Jakarta: Rajawali Pers 2014), hlm 79-81.
[6] Wibowo,Perilaku Dalam Organisasi,( Jakarta: Rajawali Pers 2016), hlm
219-221.
Komentar
Posting Komentar